Jumat, 23 Oktober 2015

Jawaban komunikasi interpersonal

Jawaban Komunikasi Interpersonal


Terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan, pada kesempatan ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Maaf apabila jawaban masih kurang tepat.

Pertanyaan:


Riri
Kesetaraan merupakan salah satu factor komunikasi interpersonal dalam konseling. Apa benar? Mengapa?
Jawaban : ya benar. jadi yang dimaksud dengan kesetaraan itu sendiri ialah pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala haL. Termasuk dalam berkomunikasi, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
Hilda
Bagaimana cara berkomunikasi dengan klien dari luar daerah yang sangat awam mengenai gizi?
Jawaban : Kita dapat memberi penjelasan secara umum saja, memakai bahasa yang mudah dimengerti dan jika bisa sesuai dengan latar belakang daerah orang tersebut. Kita memberikan pengetahuan tentang zat gizi itu sendiri ya seperti zat gizi makro dan mikro serta manfaatnya lalu diaplikasikan sama makanan sehari-hari dan diberi contoh yang konkrit seperti “ karbohidrat itu kayak bensin kendaraan jika tidak ada bensin tidak ada tenaga untuk jalan/ aktivitas”. Intinya lebih focus ke pemilihan kata, istilah, dan cara penyampaian.

Endah Y
Apa manfaat konseling bagi klien yang belum mendapatkan hasil diet terbaik yang diinginkannya?
Jawaban : mungkin klien memang belum mendapat hasil sesuai yang diinginkan, tetapi dengan konseling menjadi tahu kesulitan yang dihadapi klien dan bisa memecahkan masalah sesuai dengan kebiasaan klien, klien jadi belajar bagaimana pola makan dan hidup yang sehat, mengetahui pantangan apa saja untuk mencapai tujuan dietnya. Intinya klien mendapat peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku secara tidak langsung.

Arfin
1.    Apa yang dimaksud dengan humble dalam 5 hukum komunikasi interpersonal, jelaskan?
Jawaban : Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati (humble). Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati yaitu sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

2.    Bagaimana cara mengetahui konseling yang kita sampaikan dapat diterima oleh klien?
Jawaban: sebelum mengakhiri proses konseling, konselor gizi akan melakukan pengukuran pemahaman klien terhadap apa yang telah dijelaskan dengan cara menanyakan kembali hal yang telah didiskusikan.

3.    Bagaimana menegakkan diagnosa gizi yang baik berdasarkan problem, etiologi, sign and sympthom pada pasien komplikasi (DM,HT, TBC)?
Jawaban : Malnutrisi berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien ditandai dengan kurangnya asupan dalam jangka waktu yang lama.

Eriliya
Bagaimana cara menghadapi klien yang terpaksa mengikuti konseling karena dipaksa?
Jawaban : pertama tanya tujuan dari konseling, pupuk keyakinan dari manfaat diet, ubah cara pandang tentang diet kalau diet itu tidak menyiksa tetapi menyenangkan, yakinkan jika hasil konseling ini untuk kebaikan diri sendiri

Dini
Bagaimana tips2 untuk membuat klien terbuka menceritakan keluhannya selama proses konsultasi berlangsung?
Jawaban : Dari awal proses konseling kita memperkenalkan diri dengan sopan, bersikap ramah, mengurangi pertanyaan tertutup, tidak menghakimi, buat suasana selama konseling senyaman mungkin, menjadikan diri kita menjadi orang yang bisa dipercaya klien.

Nova
Bagaimana cara ahli gizi menyikapi situasi klien yang tidak mau melakukan kunjungan ulang?
Jawaban : kita hubungi klien, kita basa- basi menanyakan kabarnya dan menanyakan mengapa tidak datang, setelah keadaan mencair kita tanyakan masalah diet dan hambatannya.

Meisanti
Langkah apa yang harus dilakukan jika klien tidak mau terbuka dalam konseling?
Jawaban : bersikap ramah, mengurangi pertanyaan tertutup, buat suasana selama konseling senyaman mungkin, menjadikan diri kita menjadi orang yang bisa dipercaya klien, memberi dukungan kepada klien

Nanda
Bagaimana yang dikatakan konseling yang baik dan berhasil?
Jawaban : adanya interaksi umpan balik antara kita (konselor) dengan klien, klien dapat menjawab pertanyaan yang kita ajukan di akhir proses konseling, intervensi yang direncanakan berhasil dilakukan dengan adanya perubahan perilaku positif.

Fahmi
1.    Berapakah seharusnya klien melakukan konseling?
Jawaban : Tidak ada penentuan jumlah klien datang melakukan konseling

2.    Pada langkah ke 6, bagaimana cara menentukan apakah konseling itu hanya dilakukan 1x atau harus dilakukan berulang?
Jawaban : Tidak ada penentuan berapa kali klien melakukan konseling. Pada dasarnya akan ada proses konseling ke-dua karena untuk melihat perkembangan perubahan yang terjadi dan mendiskusikan hambatan apa yang dialami setelah melakukan proses konseling pertama. Biasanya klien akan datang kembali jika masalahnya belum teratasi seperti contoh berat badan belum turun.

Tyagita
Apa yang anda lakukan ketika anda mendapatkan pertanyaan dari klien yang tidak dapat anda jawab?
Jawaban : Meminta maaf terlebih dahulu lalu mencari tahu jawabannya untuk diberitahu segera ke klien

Widya
Lebih efektif mana antara penyampaian informasi komunikasi perorangan dengan massa?
Jawaban : lebih efektif penyampaian informasi komunikasi perorangan.karena komunikasi perorangan itu komunikasi dua arah dengan tatap muka dan terdapat umpan balik sedangkan komunikasi massa yaitu komunikasi  dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.   
     Komunikasi masa yang baik  harus :
·         Pesan disusun  dengan jelas
·         Tidak rumit  dan tidak bertele-tele
·         Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
·         Bentuk gambar yang baik
·         Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)    

Yola
1.    Apakah di setiap komunikasi selalu ada media?
Jawaban : ya selalu ada media. Karena pengertian media sendiri adalah alat bantu yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dan yang disebut media tidak harus seperti media cetak atau media elektronik. Alat panca indra kita pun termasuk media. Sebagai contoh dalam interaksi tatap muka kita berbicara dab mendengarkan (media suara), kita juga memberikan isyarat tbuh dan menerima isyarat secara visual (media visual), dll.

2.    Bagaimana meyakinkan klien bahwa apa yang konselor sampaikan benar adanya atau sesuai dengan tujuan klien datang ke anda?
Jawaban : pertama kita menekankan bahwa klien datang ke tempat yang benar untuk membantu masalah yang berkaitan dengan gizi klien, lalu saat menyampaikan teori-teori yang berhubungan dengan masalah gizinya ditambahkan beberapa contoh agar klien mudah mencerna informasi yang diberikan dengan telah adanya contoh pengaplikasiannya dan tekankan pada klien dampak jangka panjangnya karena masalah gizi hasilnya lama tidak instan tidak dapat langsung dirasakan saat itu juga.

3.    Bagaimana membuat klien patuh untuk menjalankan apa yang telah anda sampaikan kepadanya ketika klien justru menolak apa yang anda sarankan kepadanya?
Jawaban : mungkin ada factor yang menyebabkan klien menolak apa yang konselor sarankan. Missal kita harus mengetahui kebiasaan klien sebelumnya, mungkin intervensi yang kita sarankan tidak sesuai dengan kebiasaan klien. Dan jika klien menolak untuk merubah kebiasaan, kita tidak memutuskan klien harus patuh dengan apa yang harus dijalankan tetapi kita bisa menyarankan mengurangi sedikit demi sedikit dari kebiasaannya.

4.    Apa yang anda lakukan ketika klien dan anda sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan (mematuhi atau menjalani hasil konseling) namun hasil yang didapat tidak kunjung berubah atau bahkan semakin memburuk?
Jawaban : ada tahap monitoring dan evaluasi. Ditahap ini dilakukan untuk mengetahui respon klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Dari monitoring perkembangan kita dapat mengecek keakuratan pemahaman dan ketaatan diet klien, mengidentifikasi penyebab tidak adanya perubahan mungkin dari factor penyakit bawaan yang diderita, pola makannya belum sesuai dengan intervensi. Kita gali informasi dari klien hambatan selama proses konseling, lalu kita tentukan alternative pemecahan masalah dengan melihat factor yang mendukung, atau kita ubah intervensi dietnya jika tidak sesuai.

5.    Adakah factor lain yang menjadi penghambat keberhasilan hasil konseling selain yang disebutkan oleh anda dalam presentasi semalam?
Faktor hambatan lain
a)    Kecenderungan untuk meloncat ke kesimpulan : Terlalu cepat menyimpulkan suatu informasi yang belum diketahui kejelasannya. 
b)    Prasangka : Pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri 
c)    Tidak perhatian
d)     Asumsi : Dugaan yang diterima sebagai dasar atau landasan berpikir karena dianggap benar; 
e)    Streotip : Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat 
f)     Generalisasi : Perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya 
g)    Berfikir kita sudah tahu sebelum komunikator menyampaikan informasi 
h)   Kelemahan atau kekurangan yang menghalangi kita melihat atau mendengar pendapat orang lain 
i)     Keterampilan mendengarkan yang buruk
j)      Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinan kita.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan 
komunikasi tidak efektif yaitu adalah : 

1. Status effect 
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2. Semantic Problems 
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain. 

3. Perceptual distorsion 
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4. Cultural Differences 
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup. 

5. Physical Distractions 
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6. Poor choice of communication channels
Yaitu gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal , yaitu: 

1. Hambatan internal : 
Hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.

2. Hambatan eksternal : 
Hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian. 

Sabtu, 26 September 2015